Tipe-Tipe Godaan Syaitan Pada Manusia
By Hidayatullah Bengkulu Selatan - Minggu, September 30, 2018
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اللَّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
أَمَّا بَعْدُ
'Ibadallah
Mari selalu kita bersyukur kepada Allah subhanallahu wata'ala, karena hakikatnya seorang hamba tak bisa putus dalam bersyukur memuji Rabb-nya. Segala puji bagi Allah karena atas izinnya lah pada saat ini masih ada keiimanan dalam diri kita, keimanan itu harus tetap kita jaga dan selalu ditingkatkan.
Dan tak lupa juga kita selaku ummat Rasulullah Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam untuk selalu bersholawat atasnya, karena kita sangat membutuhkan syafaat beliau nantinya. Mari kita selalu mengikuti sunnah-sunnah beliau shollallahu 'alaihi wasallam.
Pada kesempatan ini Khatib mengajak kepada jama'ah seluruhnya dan terkhusus untuk Khatib pribadi, mari kita selalu terus istiqomah meningkatkan ketaqwaan kepada Allah subhanallahu wata'ala. Karena taqwa lah sebaik-baik bekal yang akan Allah nilai.
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa” QS. Al-Baqarah : 197
Ma'asyirol muslimin rohimakumullah
Allah telah menerangkan dalam Al-Qur'an bahwa ada musuh nyata bagi manusia, apa itu ? Iya adalah Syaitan
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala" QS. Fatir : 6
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱدْخُلُوا۟ فِى ٱلسِّلْمِ كَآفَّةً وَلَا
تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu" QS. Al-Baqoroh : 208
Jama'ah jum'at yang berbahagia, yang saya cintai karena Allah
Sekarang kita sudah tahu siapa musuh kita, mereka adalah syaitan yaitu Iblis dan para pengikutnya. Lantas seperti apa tipu daya mereka ?
Sungguh godaan syaitan sangatlah halus, mereka menggoda manusia baik dari depan, dari belakang, dari kiri maupun kanan. Degan tujuan untuk menjerumuskan manusia sebanyak-banyaknya agar masuk kedalam Nerakanya Allah.
Berikut tipe-tipe godaan syaitan yang ditujukan pada manusia:
Diajaknya manusia pada kekafiran dan kemusyrikan
Inilah langkah awal syaitan dalam menggoda manusia, karena inilah kunci awal yang bisa membuat manusia selamat atau celaka, Syaitan berjuang habis-habisan dalam menyesatkan manusia. Ketika manusia berhasil mereka sesatkan menjadi kafir atau musyrik, maka jelaslah neraka jahannam adalah balasannya.
إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ
جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk" QS. Al-Bayyinah : 6
Diajaknya manusia untuk berbuat dosa besar
Langkah selanjutnya yang menjadi target syaitan dalam menggoda manusia adalah menggoda manusia untuk melakukan dosa besar. setiap dosa-dosa besar ada balasannya yang sangat menakutkan, misalnya untuk pelaku Syirik balasannya adalah neraka jahannam (QS. Al-Bayyinah : 6)
Untuk pelaku riba balasannya adalah dibangkitkan dari kubur dalam keaadaan seperti orang gila (seperti kerasukan syaitan)
الَّذِينَ
يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي
يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا
إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ
الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا
سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ
النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu disebabkan mereka berkata (berpendapat) bahwa sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (QS. Al-Baqarah : 275)
Masih banyak lagi macam-macam dosa besar yang mesti kita waspadai! jangan sampai kita melakukannya, misalnya: Durhaka kepada orangtua, berbuat zina, membunuh tanpa sebab yang dibolehkan, berputus asa dari rahmat Allah, lari dari peperangan, dan lain-lain. Yang masing-masing ada balasannya.
Diajaknya manusia untuk berbuat dosa kecil
Kaum muslimin rohimakumullah jangan pernah kita anggap remeh dosa-dosa kecil, ada pepatah mengatakan "sedikit sedikit menjadi bukit" dosa-dosa kecil yang terus menerus dilakukan akan menjadi besar dan itu akan membinasakan sang pelaku dosa.
“Jauhilah oleh kalian dosa-dosa kecil. (Karena perumpamaan hal tersebut adalah) seperti satu kaum yang singgah di satu lembah, lalu datanglah seseorang demi seorang membawa kayu sehingga masaklah roti mereka dengan itu. Sesungguhnya dosa-dosa kecil itu ketika akan diambil pemiliknya, maka ia akan membinasakannya” (HR. Ahmad)
Jama'ah yang berbahagia sesudah sholat pun kita disuruh untuk ber-istighfar memohon ampun kepada Allah, apalagi sampai khilaf berbuat dosa, sudah pantas lah kita beristighfar bertobat dengan sungguh-sungguh atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Diajaknya manusia untuk sibuk dengan perkara mubah,
sehinga waktu jadi sia-sia
'Ibadallah, syaitan menggoda manusia untuk melakukan perkara mubah, yang boleh-boleh saja kita melakukannya dan tidak ada dosa padanya. Tapi ingatlah, permainan syaitan sangatlah halus. Mereka menggoda manusia supaya manusia luput dalam perkara tersebut, dengan tujuan manusia menjadi lalai terhadap perintah-perintah yang telah diperintahkan.
Misalnya manusia disibukkan dengan sebuah permaianan, seperti catur. Dibuatnya manusia menjadi kecanduan memainkannya sehingga manusia lupa akan waktu sholat.
Contoh lainnya, dibuatnya manusia nikmat menonton siaran televisi atau disibukkannya memainkan gadget. Sehingga tidur sampai larut malam, sehinga dapat menyebabkan manusia terlambat bangun untuk sholat lail atupun sholat shubuh.
Hati-hati jama'ah!
Demikian khutbah pertama ini, khatib berpesan untuk tetap waspada dari musuh nyata manusia yaitu syaitan, yang selalu menggoda manusia untuk berbuat dosa kepada Rabb-nya.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ
أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ
وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ
إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اللَّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
أَمَّا بَعْدُ
Kaum muslimin rohimakumullah mari selalu kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, dan jangan sampai kita menganggap remeh perbuatan dosa karena itu dapat membinasakan pelakunya. Tetap perbanyak istighfar kepada Allah, mohon ampun kepadanya.
Mari kita berdo'a kepada Allah
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
اللَّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلى الله وسَلم عَلَى مُحَمد تسليمًا كَثيْرًا
وآخر دَعْوَانَا أَنِ لله رَب الْعَالَميْنَ
===================================
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
اللَّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلى الله وسَلم عَلَى مُحَمد تسليمًا كَثيْرًا
وآخر دَعْوَانَا أَنِ لله رَب الْعَالَميْنَ
===================================
Penulis